Sahabat Jangan Pergi !

( Seika’s POV)

Satu hari lagi, THB dimulai. Berarti , delapan hari lagi aku bisa bertemu sahabatku, Wina. Wina akan pindah sekolah ke SD Mentari. Padahal Wina adalah teman sejatiku. Aku baru berteman dengannya selama satu semester. Aku sangat sedih, mengingat dia ingin pergi.

Omong - omong namaku Seika Koizumi. Panggil saja Seika/Sei. Aku udah mau kelas lima. Besok , THB kenaikan kelas. Sekolahku di SD Kamboja. Temanku Wina Raina. Akan pindah ke SD Mentari. Ya udah,aku nggak tau mau gimana, aku hanya bisa menangis, tapi aku yakin Wina takkan kembali. Dia adalah teman sejatiku yang paling… Baik. Oh ya kemarin lusa , ia berulang tahun. Aku akan beri ia kado pertama dan terakhir.

Hari senin THB dimulai,setelah pelajaran ke satu, istirahat. Dan aku memberinya kado itu. Isinya Diary berwarna biru. Ada kuncinya,dan pulpen warna pink. “ Seika makasih ya Diary-nya” kata Wina berterima kasih. Aku hanya tersenyum. “ Eh, Sei kamu udah belajar belum ? nanti kan pelajaran yg kamu benci, PPKN,diknas lagi !” kata Wina sambil membalas senyumku. Wina memang mengerti aku. Dari pelajaran yg tak kusukai sampai… Sss.. Pacar ku he..he. “ Iya bantuin aku dong ! Please ! Na, bantuin “ pintaku. “ Hmm.. Iya yuk belajar “ kata Wina “ Yuk !” kataku sambil menuju meja Wina. Saat belajar Wina berkata “ Sei kayaknya… Kita takkan bertemu lagi “kata Wina pelan “ Omong kosong, kita pasti akan bertemu lagi kan ?” kataku “ Di SD Mentari aku sampai lima tahun jadi…” kata-kata Wina terpotong karna aku. “ Hentikan omong kosong itu ! Aku nggak mau denger itu lagi “ Amarahku tiba - tiba meledak.

Tiba-tiba Kring !!!! bel berbunyi . Untuk aja kalo nggak aku udah meledak kali. Setelah PPKN ada PAI yayasan. Aku tak konsen karna omongan Wina tadi. Tidak !!! kataku dalam hati sambil geleng- geleng kepala. Segera aku menyelesaikan soal yang tersisa. Akhirnya aku pulang. Kata-kata Wina tergiang-giang dikepalaku. Tiba-tiba aku merasa pusing dan akhirnya aku pun tertidur.

Esok harinya,aku jalani THB dengan biasa saja. Tapi.. Mengapa aku kangen ama Wina. Aneh ! padahalkan dia masuk. Duh aneh.” Sei,kenapa kamu kok pucat ?” kata Desi “ Ah.. Eh Desi, ada apa ?”kataku sedikit kikuk. “Mmm.. Tolong ajari aku IPA donk ! Tadi malem lupa belajar “ Jawab Desi “ Tapi bener nih, kamu tak apa- apa ?” tanya Desi lagi. “ Eh.. Iya nggak apa - apa kok “ jawabku. Akhirnya aku mengajari Desi.

Kringg!!! Bel berbunyi. “ Udah dulu ya Des, udah masuk tuh” kataku “ Iya makasih ya “ kata Desi. Akhirnya pak guru pun datang, tak lama kemudian para siswa sudah sibuk dengan soal mereka.

Beberapa menit, “ Ya boleh pulang” kata pak guru. Semua siswa berhamburan keluar kelas.

Hari-hariku diisi dengan kerinduan, dan pula kesedihan. Aku tak tau apa yang kan terjadi nanti. Besok, hari terakhir aku bertemu Wina. Ah.. Aku menutup Diary ku. Setelah membaca - baca buku MTK dan PPKN, aku terlelap….. Aku pun bermimpi, aku & Wina jalan - jalan ke taman yang indah.. Tapi tiba - tiba Wina menghilang, entah kemana. “ Wina !! Wina !!! Dimana kamu ?!” “ Kringgg ! “ bunyi alarmku berbunyi. Untung hanya mimpi.. Tapi terasa nyata. Hah ! aku cepat-cepat makan lalu mandi dan berangkat ke sekolah. Aku datang duluan sebelum Wina. Saat Wina datang ia memberikan aku kado ultah. Saat kubuka ternyata isinya Diary bergambar Scooby Doo. “ Makasih ya Win “ kataku

Tak terasa sudah waktu pulang, waktu dimana aku akan berpisah dengan Wina. Tapi aku melihat raut wajahnya, ternyata ia sangat sedih. Aku tersenyum padanya. Ia juga tersenyum padaku.

11 tahun kemudian, aku sudaah menjadi Sarjana dan sudah menjadi penulis terkenal. Aku menulis buku yang berjudul Sahabat Jangan Pergi, aku teringat Wina. Aku juga menjadi Dokter, saat aku memeriksa pasien, aku pun merasa Wina ada disampingku. Aku juga menjadi guru, saat mengajar aku ceritakan kisahku dengan Wina, dan aku melihat Wina tersenyum padaku. Sekarang mungkin aku tak tau dimana dia. Tetapi , dia selalu ada di hati ku..

TAMAT......

Karangan ini kupersembahkan pada teman kecilku...

Putri Cinto Buliah Muaz Eza..


Untuk putri, I miss you very very much...


Seika Koizumi